Universitas Terbaik di Indonesia Bidang Film Animasi

Film animasi The Battle of Surabaya yang disutradarai oleh Aryanto Yuniawan dan diproduksi oleh Hery Soelistio. Cerita film bergenre action dengan tokoh utama anak laki-laki yang pemberani bernama “Musa”. Film animasi sejarah The Battle of Surabaya ini ditulis oleh M.Suyanto dan Aryanto Yuniawan. M.Suyanto merupakan rektor dari Universitas Amikom Yogyakarta Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Jogja.

Film animasi The Battle of Surabaya ini menceritakan seorang pemuda yang bernama Musa. Pemuda ini bekerja sebagai penyemir sepatu keliling yang diutus untuk memberikan sebuah surat perdamaian saat adanya perang besar-besaran yang ada di indonesia yaitu peristiwa pertempuran 10 November 1945 di daerah surabaya.Cerita ini juga dihadirkan tokoh tokoh bersejarah seperti Bung Tomo dan tokoh arek arek surabaya lainnya. Selain tokoh utama terdapat tokoh fiktif lainnya agar penonton dapat menerima pesan yang dimaksud oleh penulis.

Sinopsis singkat dari film animasi The Battle of Surabaya yang menang dalam berbagai penghargaan ajang nasional maupun internasional. 

Film animasi yang menceritakan perjuangan mendapatkan keadilan dan kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Dari prolog film animasi disuguhkan  visualisasi gambar pengeboman dan penghancuran kota Hiroshima dan Nagasaki yang merupakan kota terbesar di jepang. Pengeboman ini menandakan bahwa sekutu telah mengalahkan Jepang. Namun dari insiden tersebut ada kejanggalan yang membuat kota surabaya menjadi memanas.  Peristiwa pengibaran Bendera selain merah putih dna kedatangan sekutu yang ditumpangi oleh Belanda serta banyaknya gangguan dari berbagai kelompok pemuda. 

Beberapa kelompok seperti Kelompok Kipas Hitam yang saling menyerang dengan Kelompok Pemuda Republiken. Tokoh Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh lainnya berusaha untuk membangkitkan semangat juang dari arek – arek surabaya dan pemuda Indonesia untuk bangkit melawan penjajah. 

Musa sebagai tokoh utama film animasi The Battle of Surabaya ditugaskan untuk menjadi kepercayaan kurir surat dan kode – kode rahasia sebagai bentuk perdamaian. Surat dan kode-kode rahasia tersebut dikombinasikan dengan lagu lagu lama yang bernuansa keroncong yang disiarkan melalui saluran media suara Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia. Saluran media suara ini didirikan langsung oleh Bung Tomo.  Perjuangan Musa yang begitu besar hingga kehilangan harta dan juga kehilangan orang orang yang dikasihi menjadi konsekuensi dari tugas mulianya. 

Film animasi The Battle of Surabaya sudah mendapatkan lebih dari 10 penghargaan nasional dan internasional. Penghargaan tersebut antara lain; 

  • Best Animation, Hollywood International Motion Pictures Film Festival pada tahun 2018
  • Selanjutnya Best Animation Film, European Cinematography Awards di tahun 2018
  • Selanjutnya Best Animation, Amsterdam International Film Festival pada tahun 2018
  • Kemudian ditahun yang sama 2018 Nominee Best Film, Amsterdam International Film Festival 
  • Selanjutnya Nominee Best Sound Design, Amsterdam International Film Festival 2018
  • Pada tahun yang sama Best Animation, London, Gold Movie Awards, Best Animation, Oniros Film Awards, Outstanding Achievement Award – Animated Film, Calcutta International Cult Film Festival, Best Animation Feature Film, Southern Cone International Film Festival Best Animation, Festival Internacional De Cine Del Cono Sur, Best Animation, Venezuela, Fico Five Continents International Film Festival, Best Writer, Toronto, ATFF Spring Film Festival, Nominee Best Animation, London International Film Festival Nominee Best Original Screenplay, of A Feature Film, London International Film Festival 
  • Kemudian pada tahun 2017 terdapat 3 penghargaan Best Animation, Milan International Film Festival, Best Animation, Berlin International Film Festival, Best Animation, Nice International Film Festival
  • Penghargaan selanjutnya ada  Gold Remi Award, Worldfest, Houston, International Film Festival 2016, Grand Prize Winner, SICAF 2016, The 20th Seoul International Cartoon & Animation Festival, Winner Best Animation, 3rd Noida International Film Festival 2016, Official Selection, Holland Animation Film Festival 2016, Official Selection, Animation Dingle, Ireland 2016, Special Screening, New Chitose Airport Animation Festival Japan, 2016, Special Screening, Athens Animfest, Greece, 2016, The Faces of Indonesia Cinema Today, 10th Jogja NETPAC Asian Film Festival 2015, Nominated for Best Foreign Animation/Family Trailer Award (2014), Winner of the People’s Choice Award, International Movie Trailer Festival 2013, Winner the category Digital Entertainment – Animation, Indonesia ICT Award 2012 dan di dua tahun yang sama pada tahun 2012 mendapatkan penghargaan 1st Winner Indigo Fellowship Category in Film Animation, by PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (2012) dan Nominee Animated Film in Apresiasi Film Indonesia by Art and Film Board of Ministry of Culture & Education of The Republic of Indonesia. (2012)

Dari berbagai penghargaan tersebut banyak pula pihak yang berkontribusi dalam pembuatan film – film animasi yang sudah meranah sampai dunia internasional ini. Tokoh yang dihadirkan tidak main – main dari pengisi suara artis papan atas Reza Rahadian dan Maudy Ayunda yang berperan sebagai Danu dan Yumna. Selain itu ada Ian Saybani, Jason Williams, Tanaka Hidetoshi, Patrick, Alejandro Esteban, Sana Hamada, Vanhoebrouck Patrick Bernard, Marco, Khairi Van Basten. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang sebagai pengisi suaranya. 

Kemudian pada film animasi The Battle Of Surabaya mendapatkan respon baik dari berbagai kalangan bahkan sekarang views trailer dari film animasi sudah ditonton sebanyak 117.546 ribu pada platform youtube. 

Peminat masyarakat terhadap film animasi The Battle Of Surabaya cukup banyak mulai dari orang dewasa maupun anak-anak. Universitas juga sedang menggarap filam animasi penerus dari battle of surabaya dengan judul ajisaka.